Namun dia optimistis skema tersebut bisa dijabarkan pasukannya di lapangan hijau dalam persaingan Liga Super musim ini.
“Pada mulanya memang sulit melakukan adaptasi dengan skema yang masih baru di Indonesia ini. Tapi hal baru ini harus dicoba. Sejauh ini, kami terus beradaptasi,” kata Divaldo usai memimpin latihan fisik di Stadion Gelora Bumi Kartini, kemarin.
Menurut Diva, skema tersebut bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan tim.
Yang jelas, barisan gelandang harus bekerja keras. Dari format 4-2-3-1 ini, di lapangan bisa bergeser menjadi 4-3-3 atau 4-5-1, disesuaikan dengan jalannya pertandingan.
Lebih Menyerang
Dengan 4-3-3, otomatis tim akan lebih menyerang dengan titik berat tekanan berada di kedua sayap yang agresif. Sedangkan formasi 4-5-1 dipakai saat tim bermain tandang.
“Kami butuh waktu untuk beradaptasi sebelum kick-off liga. Saya sudah informasikan ke pemain, pola ini harus segera dipahami, sebab selama satu musim kompetisi akan saya gunakan,” terangnya.
Sesi latihan kemarin dibagi dua, yakni pagi dan sore dengan menu latihan masih memperbaiki kondisi fisik. Sesi sore juga dibagi dua, sembilan pemain mengikuti latihan fisik di Stadion Gelora Bumi Kartini karena pada latihan pagi tidak bisa datang.
Sisanya mengikuti latihan fitnes. Dua pemain, Kasiadi dan penjaga gawang M Yasir, masih belum tampak dalam latihan tersebut. “Yasir sudah izin karena istrinya baru melahirkan, sedangkan Kasiadi belum ada kabar,” tambahnya.
Persoalan skema ini juga diungkapkan gelandang gaek Enjang Rohiman. Pola tersebut sudah tampak pada dua kali uji coba dengan Persiku dan Persijap U-21, namun masih butuh komunikasi antarpemain.
“Setiap skema ada kelemahan dan kelebihan, termasuk juga yang diusung Diva. Pemain sebisa mungkin akan terus adaptasi dengan skema ini. Cukup sulit memang, apalagi kalau kita kena counter attack, jika gelandang tidak disiplin bisa kecolongan,” tegasnya. (J4-41)
0 komentar:
Posting Komentar