Hari-hari Berat Persijap

Perjalanan  Persijap dalam Liga Super Indonesia musim ini diawali dengan hasil yang cukup mengecewakan setelah gagal meraih poin penuh dalam dua kali laga kandang.  Ini sekaligus menjadi catatan baru Persijap selama mengikuti ISL:, dimana pada musim-musim sebelumnya Persijap tak pernah meraih prestasi seburuk ini di rumah sendiri.

Reaksi keras muncul  dari kalangan supporter ketika dalam laga kandang kedua ternyata Persijap masih belum mampu meraih poin penuh melawan Persiba dengan skor 1-1, setelah sebelumnya dipermalukan oleh PSM Makasar dengan skor 0-1.  Ketidakpuasan supporter utamanya ditujukan pada pelatih Persijap musim ini, Divaldo Alves Texeira. Pelatih asal Portugal itu dinilai tak mampu melahirkan
karakter permainan Persijap seperti pada musim-musim sebelumnya. Ini terlihat dalam dua pertandingan awal di Stadion Gelora Bumi Kartini pada Minggu (26/9) dan Rabu (29/9) lalu. Permainan Persijap datar-datar saja, tak ada gregetnya, bahkan cenderung terlihat sering melakukan kesalahan sendiri. Selain itu, komunikasi antarpemain juga belum ada, sehingga sering terjadi salah umpan yang sebenarnya tak perlu terjadi. Banyak peluang yang seharusnya bisa dimanfaatkan Persijap untuk meraih gol. Namun, karena kurangnya komunikasi antarpemain, peluang itu menjadi sia-sia.

Striker kepercayaan Diva, Guti Ribeiro, juga dinilai belum mampu menciptakan serangan dan koordinasi yang baik dengan pemain lain. Guti bahkan terkesan tidak  memiliki keberanian untuk menyerang pertahanan lawan dan cenderung  menunggu umpan. Meski dalam laga kedua Javier Perez sudah bisa bergabung dengan tim, tapi kedua pemain ekspatriat racikan Diva belum mampu menghasilkan serangan-serangan yang tajam di lini depan. Bahkan sering terjadi kesalahpahaman di antara mereka. Diperlukan striker yang mau bekerja keras menyusun serangan untuk menciptakan lini depan Persijap yang tajam, dimana dalam dua pertandingan, lini depan dan tengahlah yang masih memiliki banyak kekurangan.

Protes Keras Supporter
Sementara itu, menyikapi rapor buruk Persjap di laga awal,  supporter fanatik Persijap, Banaspati dan Jetman, menggelar aksi demonstrasi usai pertandingan kedua melawan Tim Beruang Madu Balikpapan yang menuntut Divaldo Alves diberhentikan dari  Pelatih Kepala Persijap. Aksi protes itu sebenarnya sudah muncul selama pertandingan berlangsung, utamanya menjelang injury time yang menuntut Pelatih berusia 32 tahun itu mundur dari jabatannya. Branch pelatih dan official  Persijap dilempari botol minuman oleh suporter. Tak hanya itu,  caci maki dari para penonton yang kecewa juga bermunculan di 15 menit terakhir pertandingan. Bahkan, Ketua Kelompok Banaspati, salah satu wadah suporter Persijap, Ali Anggoro bahkan dengan tegas meminta manajemen mengganti Divaldo. Banaspati mengancam tidak akan hadir di stadion jika Divaldo masih dipertahankan oleh manajemen.

Rapat Evaluasi
Kamis malam (30/9) lalu, manajemen Persijap mengadakan rapat evaluasi dengan mengundang pelatih, perwakilan suporter dan wartawan berbagai media. Rapat yang berlangsung cukup alot itu menghasilkan keputusan untuk sementara waktu Pelatih Kepala Persijap dinonaktifkan. Selanjutnya, Anjar J. Widodo, asisten pelatih Persijap, ditunjuk untuk menggantikan Diva menangani Persijap. Anjar yang pernah menjadi pemain Persijap diharapkan mampu menggantikan Diva dalam melatih Persijap dengan pengalaman-pengalamannya menjadi asisten pelatih di musim lalu bersama Junaidi (BJ).

Anjar menggantikan Diva
Sabtu pagi (2/10) Persijap mengadakan latihan di SGBK dengan dipandu oleh Anjar. “Untuk sementara Diva kami istirahatkan. Entah sampai kapan, nanti akan kami sampaikan. Yang pasti, latihan akan dipandu Pak Anjar,’’ tegas Anwar Haryono General Manajer Persjap, usai rapat tertutup manajemen Kamis sore. Menyikapi hal itu, Asisten Pelatih, Anjar Jambore mengatakan akan menjalankan instruksi manajemen tersebut. ‘’Tetapi jika ada pelatih kepala, maka saya harus membantu pelatih,’’ kata Anjar.

Laga berikutnya, Persijap akan melakukan 2 pertandingan away ke Jawa Timur melawan  Persema (13/10) dan Juara musim lalu, Arema (20/10). Meski klasemen sementara saat ini Persema berada di bawah Persijap, namun Persijap tak boleh menganggap remeh tim yang berjuluk Laskar Ken Arok itu. Belum lagi laga berikutnya yang akan melawan Arema, juara musim lalu. Apalagi nanti mereka (Arema –red) akan bermain di kandang sendiri. Arema memiliki materi pemain yang bagus. Noh Alam Syah, Esteban, Roman Chmelo, dan Yongki Aribowo akan siap memupuskan harapan  Persijap mencuri poin penuh di Kanjuruhan. Perlu dukungan dan motivasi tinggi dari para supporter Persijap agar dapat melewati perjalanan panjang yang cukup berat agar tetap bisa Bertahan di Liga Super Indonesia. Dengan kondisi yang ada sekarang,  yang diperlukan adalah bukan mencari siapa yang salah, tapi solusi agar Persijap dapat bermain lebih baik lagi serta dapat meningkatkan prestasi di musim ini.  (z@e/POS)
Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar