Studi Banding Dinilai Untuk Galang Suara

Jakarta, CyberNews. Studi banding PSSI bersama para pemilik hak suara dinilai hanya sebagai upaya penggalangan suara dalam kongres pemilihan PSSI 29 April nanti. "Studi banding ini agar nanti pemilik hak suara gampang diarahkan dalam kongres. Kalau mereka diajak ke Eropa, pasti tahu dirilah dalam kongres nanti,’’ ujar pengamat olah raga Sumohadi Marsis, Selasa (15/3).
Hari ini, sejumlah pemilik hak suara diantaranya dari klub ISL hingga Divisi III, berangkat ke Eropa. CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengaku tidak mengetahui detil siapa saja yang mengikuti kegiatan tersebut. Studi banding ke Eropa tepatnya Inggris, Spanyol, dan Jerman, guna melakukan komparasi pengelolaan liga. "Ini kan sudah sering diungkapkan dan merupakan rencana lama," kata Joko.
Semula studi banding direncakan berlangsung dua minggu, namun karena surat FIFA yang memutuskan waktu pelaksanaan kongres, maka kemudian diperpendek. Menurut kabar, studi banding ini akan diikuti setidaknya 45 orang.
Beberapa klub ISL tidak akan mengikuti kegiatan ini yakni, Sriwijaya FC, Persela Lamongan, dan Persijap Jepara. Selama di Eropa, rombongan PSSI ini juga diagendakan menonton pertandingan Liga Champions.
Joko membantah kegiatan tersebut dikaitkan dengan penggalangan suara dalam kongres pemilihan PSSI. Namun hal ini dinilai berbeda oleh Sumohadi. "Ya pasti tidak ada hubungannya, ini studi banding waktunya tepat sebelum kongres."
Apalagi, lanjut dia, studi banding dilakukan di waktu yang tidak tepat karena Eropa kini masih menghadapi musim dingin. "Bila ingin melihat pertandingan-pertandingan yang penting, itu bulan Mei. Saat itu banyak pertandingan penentuan."
Kabar Lama
Studi banding sebenarnya merupakan kabar lama yang sempat tidak terdengar lagi karena banyak disorot. Apalagi saat rencana ini diketahui publik, PSSI sedang memanas karena aksi unjuk rasa menentang Nurdin Halid beberapa waktu lalu. Juga berbagai kekisruhan terkait proses kongres pemilihan yang akhirnya ditunda.
Sebelumnya, PSSI juga sempat membawa para pemilik hak suara termasuk pengurus provinsi ke Qatar saat Piala Asia Januari lalu. Kegiatan itu juga dituding sebagai penggalangan suara mendukung Nurdin.
Bisa saja indikasi ini benar, apabila melihat dukungan luar biasa pemilik hak suara saat kongres tahunan di Bali beberapa waktu lalu, juga pencalonan Nurdin oleh 81 dari 100 pemilik hak suara. "Yang saya pahami Nurdin, dan tiga calon lainnya tidak bisa dicalonkan lagi setelah putusan Komisi Banding direstui FIFA," ungkap Somohadi.
(Wahyu Wijayanto/CN26)
Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar