“ Nanti malam mungkin akan ada pembicaraan lagi. Kalau belum juga ada titik temu, kami akan pulang ke Sidoarjo. Selanjutnya kami akan berpikir, apakah akan tetap bertahan di Persijap atau mencari klub lain,” ungkapnya.
Wakil Sekretaris Persijap Nurjamil mengatakan, permintaan kenaikan harga kontrak yang dilakukan Isdiantono dinilai wajar. Hanya karena persoalan finansial, pihak manajemen Persijap belum bisa mengabulkan. Namun begitu, pendekatan proses negosiasi tetap dilakukan dan diharapkan segera ada titik temu saling menguntungkan.
Pemain lain yang kini dipertimbangkan untuk direkrut adalah eks pemain Persijap asal Balikpapam, Ferly Laala. “Soal kualitas teknik dan pengalaman, Ferly tak diragukan. Hanya soal fisik masih harus dilihat perkembangannya. Namun tidak menutup kemungkinan, negosiasi segera dilakukan,” katanya.
Proses negosiasi tanpa keterlibatan pelatih baru Alves Divaldo Teixiera (Portugal) dilakukan karena berbagai pertimbangan. Prioritas diberikan kepada pemain non seleksi karena rekam jejak permainannya tak diragukan. Mereka itu sebelumnya telah memperkuat Persijap. Sedang pemain yang mengikuti seleksi akan dipandu langsung oleh Alves, yang kedatangannya masih ditunggu pihak manajemen.
Persijap hanya akan mengakomodasi pemain yang minimal pernah bergabung di tim Divisi Utama. Kebijakan itu tidak berlaku terhadap pemain binaan Persijap U-21 yang beberapa hari ini telah mengikuti latihan. “Kami ingin proses seleksi bisa berjalan lebih efektif dan praktis. Jangan seperti tahun lalu, banyak pemain tak punya pengalaman dan kualitasnya pas- pasan ikut melamar Persijap,” ungkapnya.
Sejumlah pemain luar sudah mulai berdatangan antara lain Mahendra asal Persikota, Barkah eks Persitara, Didik Dharmadi (PSIS) dan Mustofa asal Pekalongan. Gendut Doni (eks Timnas) dan Widji Astono (Persiba), serta Fance Haryanto dikabarkan juga akan ikut mengadu peruntungan di Persijap.
General Manajer Persijap Drs Anwar Haryono mengatakan, untuk mengarungi kompetisi ISL musim depan, pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 13 miliar. Saat ini alokasi dana yang tersedia dari APBD 2011 sebesar Rp 6 miliar. Untuk menutup defisit Rp 7 miliar, diharapkan dapat dipenuhi dari penjualan tiket dan sponsor. (trq/krjogja)
0 komentar:
Posting Komentar