Persijap Jepara Banjir Lamaran Pelatih

VIVAnews - Persijap Jepara direncanakan akan memulai latihan pada Rabu 22 Juli 2010 di Stadion Gelora Bumi Kartini, Jepara, namun belum punya pelatih definitif.

Latihan perdana Laskar Kalinyamat jelang kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011 akan dipimpin  Anjar Jambore, mantan pemain Persijap. Menurut manajer tim Persijap, Eddi Kusdyanto, Persijap belum punya pelatih permanen setelah ditinggal Junaedi ke Persiba Balikpapan.

Meski Junaedi sudah hengkang sejak medio Juni lalu, manajemen Persijap tidak berusaha mencari pelatih baru. Mereka melakukan tradisi lama, yakni membuka lamaran terhadap pelatih yang berminat.

“Kami tidak pernah memburu pelatih, tapi pelatih lah yang mengajukan diri. Sampai saat ini, kami kebanjiran pelatih lokal maupun asing. Tercatat ada empat mentor asing yang melamar, sedangkan pelatih lokal ada sekitar 10 orang,” terang Eddi pada GOSport.

Para pelatih lokal yang datang melamar di antaranya Herry Kiswanto, Gusnul Yakin, Yudi Suryata, Agus Yuwono, M Basri, M Zein Alhadad dan Mustaqim. “Data yang diberikan para pelatih serta rekam jejak para pelamar semuanya bagus. Tapi, saya belum bisa umumkan. Mungkin baru akhir pekan ini,” ujar Eddi yang mengaku akan mengundurkan diri karena merasa lelah.

Disebutkan, dalam latihan tersebut baru diikuti pemain-pemain lama, seperti Danan Puspito, Danang Wihatmoko, Nurul Huda, Ahmad Markus Bachtiar, Isdiantono, Dony Fernandi Siregar, Johan Juansyah dan Noorhadi. Soal pemain baru, kata Eddi, masih menunggu pelatih baru karena pelatih lah yang tahu kebutuhan tim.

Namun, dipastikan Persijap tak diperkuat lagi Pablo Frances, Phaitoon Thiabma dan Evaldo da Silva. Pablo akan hengkang ke PSPS Pekanbaru dan Evaldo maupun Phaitoon tidak diketahui.

“Persijap akan memakai empat ekspatriat yang bermain di posisi belakang, tengah dan depan. Namun, siapa saja mereka, terserah pelatih baru. Yang pasti, kami tidak lagi memakai jasa pemain asing lama,” lanjutnya.

Menyoal pendanaan, Persijap masih tetap mengandalkan dari APBD setempat. Pasalnya, sangat sulit menarik sponsor dari pengusaha di Jepara maupun pengusaha asal Jepara di daerah lain.

Sedangkan penghasilan dari hasil penjualan tiket penonton tidak besar. Bahkan, penghasilan dari hasil penjualan tiket penonton sering berkurang akibat siaran langsung televisi.

“Yang pasti, pemasukan dari hasil penjualan tiket penonton tidak signifikan. Namun, bisa membantu biaya operasional,” Eddi menambahkan.
Laporan: Daniel Siahaan/GOSport
Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar