Tiga Pemain Guinea Lamar Persijap


JEPARA (KR) - Tiga legiun asing asal Guinea meramaikan persaingan untuk menjadi bagian dari skuad tim Persijap Jepara, pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Ketiga pemain tersebut, Mustafa Kaulibai (striker), Muhammed Grame (belakang), dan Naum Syaomah Amadau (gelandang), merupakan wajah baru yang belum pernah bermain di ISL.
General Manajer (GM) Persijap Jepara Drs Anwar Haryono mengatakan, ketiga pemain benua Afrika itu berstatus sebagai peserta seleksi. Mereka akan diuji kemampuannya langsung oleh Pelatih Alves Divaldo Teixeira dalam latihan Jumat (13/8) besok. “Pelatih akan melihat dulu kemampuannya. Kalau tidak sesuai kriteria dan karakter yang diinginkan, ketiganya langsung dipulangkan,” ujarnya, kemarin.
Hal sama berlaku pula bagi tiga pemain asing Persijap musim lalu, yakni striker Argentina Pablo Frances,
gelandang Thailand Phaitoon Thiabma dan pemain belakang sekaligus kapten tim Evaldo Silva da Assis asal Brasil. Pablo sendiri dikabarkan mengincar Persib Bandung, tetapi tak menutup kemungkinan akan kembali menjadi tulang punggung ‘Laskar Kalinyamat’. Sedang Evaldo telah menyampaikan niatnya datang ke Jepara 20 Agustus mendatang.
“Kami belum bisa memastikan apakah ketiganya bisa kembali membela Persijap. Kami memberi keleluasaan Alves untuk mencari pemain yang dibutuhkan.. Konsekuensinya, Alves harus mampu memenuhi target Persijap musim depan. Target kami, Persijap bisa masuk lima besar,” ungkapnya.
Bagi pemain non seleksi yang sudah menandatangani ikatan kontrak diharapkan bisa segera bergabung untuk menjalani materi dari pelatih. Selama bulan Ramadan ini, manajemen memutuskan latihan digelar malam hari.
Alves, pelatih berusia 32 tahun asal Portugal tiba di Jepara akhir pekan kemarin. Dia menyatakan siap mengemban amanat yang dibebankan pihak manajemen untuk membawa Persijap ke posisi lima besar.
Untuk itu pihaknya meminta semua elemen Persijap, baik manajemen, ofisial, pelatih, pemain, maupun suporter dan masyarakat, bisa saling mendukung. Ia berharap di dalam tubuh tim Persijap tercipta kondisi yang nyaman dan dibangun dengan rasa kekeluargaan. Kondusivitas sebuah tim, menurutnya sangat berpengaruh terhadap pencapaian tim di kompetisi mendatang. (Trq)-f

“Semua elemen tim harus seperti keluarga, saling membantu. Yang terpenting adalah motivasi pemain harus terus diangkat. Harus ada tekad bisa selalu menang,” tegas mantan pelatih PSMS Medan.
Dalam gambarannya ke depan, tim yang akan dibentuk merupakan kombinasi pemain muda dan pemain senior. Pemain muda harus diberi kepercayaan untuk bisa mengembangkan prestasinya. Di samping memiliki motivasi bertanding yang tinggi, pemain muda juga berpotensi untuk terus mengembangkan kemampuannya. Namun dalam sebuah tim juga harus tetap mempertahankan pemain senior yang berkarakter dan paham betul dengan kondisi tim. (Trq)-
Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar