Persiapan persijap anjlok


Persijap Jepara begitu bersemangat membentuk tim baru sepanjang September dan awal Oktober lalu untuk persiapan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Setidaknya 21 pemain direkrut, termasuk memboyong lima pemain ekspatriat. Namun sejak pekan ketiga Oktober hingga awal November ini, tensi persiapan tim menurun tajam.


Hari ini, manajemen merencanakan ada latihan pemain lagi setelah 10 hari vakum. Namun lapangan Gelora Bumi Kartini sore tadi sepi. Mengacu pada rencana pertengah Oktober lalu, pada Minggu (4/11) lalu ada rencana pertandingan uji coba melawan Semen Padang di Gelora Bumi Kartini.

Manajemen sebenarnya sudah menunda rencana itu, namun ada 500-an penonton yang datang ke stadion menanti pertandingan uji coba itu. Ahmad Mahrus Bahtiar, salah satu pemain yang direkrut Persijap mengatakan, pemain membutuhkan kepastian kontrak dan hak-hak yang melekat pada ikata kontrak itu. Jika pemain tak beroleh hak yang proporsional, maka enggan berlatih.

"Rekan-rekan membutuhkan kepastian soal kontrak. Pemain sudah berlatih selama dua bulan, tetapi baru diberi uang Rp 1 juta. Ada yang diberi Rp 2,5 juta. Ini jauh dari harapan, sehingga pemain enggan berlatih," kata Bahtiar saat dikonfirmasi, Senin (5/11) sore.

Tak adanya latihan sore, kata Bahtiar juga bagian dari harapan pemain agar manajemen segera mengambil keputusan yang strategis sebagai konsekuensi merekrut pemain. Bahtiar berharap ada kontrak seperti dijanjikan pada November ini dan pemain mendapatkan 25 persen dari keseluruhan nilai kontrak.

Pihaknya masih menyesalkan dengan kondisi musim lalu, di mana pada penghujung musim gaji pemain tak bisa cair selama ebberapa bulan. "Saya dikontrak setengah tahun musim lalu, tapi hanya dua bulan gaji yang saya terima. Ada setidaknya hak kami Rp 100 juta yang tak kami terima sampai sekarang," lanjut dia.

Ia masih berkomitmen untuk membela klub daerahnya sendiri, Persijap, namun jika pada November ini tak ada kepastian, maka ia memperhitungkan tawaran klub lain. "Sudah ada beberapa klub yang menawari. Saya serbasulit karena ingin tetap di Persijap. Tapi kalau di sini tak segera ada kepastian, apa boleh buat," kata Bahtiar.

Ketua Umum Jepara Tifosi Mania Utomo mengatakan terlalu banyak informasi indikasi kekurangsiapan pengurus dan manajemen dalam persiapan akhir-akhir ini. "Suporter ingin Persijap berjalan seperti direncanakan pengurus dan manajemen. Jika rumor yang berkembang akhir-akhir ini benar-benar terjadi, maka harus ada langkah penyelamatan tim, supaya tetap bisa berkompetisi di level satu," kata di
Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar