Persijap Tolak Ikut Liga Primer Indonesia

ANTARA - Persijap Jepara menolak mengikuti kompetisi sepak bola Liga Primer Indonesia (LPI) yang didukung pengusaha Arifin Panigoro meskipun tim ini hadir pada pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu.


General Manager Persijap Anwar Haryono ketika dihubungi dari Semarang, Rabu, mengatakan, sekarang ini timnya fokus pada kompetisi Liga Super, mengingat pada Minggu (26/9) sudah harus melakukan pertandingan perdana menjamu PSM Makassar.

Menurut dia, saat menghadiri pertemuan di Jakarta beberapa waktu lalu yang membahas Liga
Primer Indonesia, timnya memang menandatangani kesepakatan.

"Akan tetapi, kesepakatan yang kami lakukan bukan untuk ikut Liga Primer Indonesia, melainkan sikap keprihatinan terhadap kondisi sepak bola di Tanah Air. Jadi tanda tangan yang kami lakukan bukan untuk ikut Liga Primer Indonesia," katanya menegaskan.

Ia mengakui, memang pada Selasa (21/9) malam dan Rabu (22/9) pagi Tim Verifikasi Liga Primer Indonesia datang ke Jepara, tetapi dengan tegas timnya tidak memberikan jawaban atas keikutsertaannya pada kompetisi sepak bola yang baru itu, mengingat timnya harus bertanding pertama di Liga Super Indonesia mendatang.

Ia mengatakan, timnya secara tegas menolak ikut Liga Primer Indonesia karena kompetisi tersebut belum jelas dan asas legalitasnya juga tidak ada.

Ia mengibaratkan, Liga Primer Indonesia dengan sebuah kendaraan maka kendaraan itu belum memiliki surat-surat yang lengkap seperti surat tanda nomor kendaraan (STNK), bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB), dan lain sebagainya.

Hal ini, kata dia, berbeda dengan Liga Super. "STNK-nya jelas, BPKB-nya juga ada, bahkan sopir atau pengemudinya sudah memiliki surat izin mengemudi (SIM)," katanya menegaskan.

Pada saat Tim Verifikasi Liga Primer Indonesia datang ke Jepara ini memang sempat mengajukan berbagai pertanyaan berkaitan dengan keikutsertaan Persijap.

"Kalau sebelum 26 September 2010, semua surat-surat kendaraan (diibaratkan LPI dengan kendaraan) sudah ada, Persijap tetap tidak ikut karena pada saat itu timnya harus menjamu PSM Makassar pada Liga Super," katanya.

"Kemudian kalau setelah 26 September 2010 ternyata surat-suratnya sudah lengkap, tentunya Persijap harus membicarakan hal itu dengan semua insan sepak bola di Jepara baik pengurus, manajemen, dan lains sebagainuya.

"Kalau setelah 26 September 2010 ternyata peserta Liga Primer Indonesia sudah sesuai dengan kuota dan Persijap tidak bisa ikut, itu risiko yang harus diambil oleh tim. Yang jelas kami tidak ikut Liga Primer Indonesia," katanya. h
Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar