Panpel Persijap Targetkan Rp3 Miliar Satu Musim

JEPARA– Panpel Persijap Jepara menargetkan mampu menyumbang Rp3 miliar dari sektor penjualan tiket.Target tersebut meningkat dari pendapatan musim lalu yang mencapai kisaran Rp2,3 miliar. 

Menurut Ketua Panpel Persijap Sujarot, target tersebut tidak mudah direalisasikan. Sebab,tingkat penjualan tiket dipicu berbagai faktor.Musim ini,kompetisi hanya diikuti 14 klub.Lebih sedikit dibandingkan kompetisi musim lalu yang terdiri atas 18 klub peserta.Itu artinya,jumlah partai kandang yang dimiliki Persijap juga tidak sebanyak musim lalu. Performa tim juga ikut memengaruhi.

Semakin bagus penampilan tim Persijap, secara otomatis akan mendongkrak daya tarik publik sepak bola Jepara untuk menyaksikan pertandingan tim kebanggaannya secara langsung. ”Kami berusaha memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki Persijap untuk menarik penonton datang langsung ke stadion. Potensi terbesar tentu saja tim itu sendiri.Alhasil,kami berharap Laskar Kalinyamat mampu menampilkan kualitas terbaiknya di setiap pertandingan,”kata Sujarot.

Harapan panpel juga menyangkut jatah siaran langsung pertandingan kandang. Semakin banyak siaran langsung,dapat dipastikan pendapatan menurun.Sebab, sebagian besar penonton memilih menyaksikan pertandingan dari layar kaca. Selain itu,kompensasi siaran langsung sering kali tidak berbanding lurus dengan ”hilangnya”penonton dari stadion. Untuk musim ini,panpel belum mendapat jadwal siaran langsung pertandingan kandang Persijap.

”Kami belum menerima jadwal siaran langsung.Kalau diperbolehkan memilih,tentu saja kami ingin tidak perlu ada siaran langsung.Mengenai berapa kompensasi yang diterima klub saat di-siarkan langsung,kami juga belum mendapatkan informasi dari pusat, ”ujarnya. Musim lalu,setiap pertandingan kandang Persijap disiarkan langsung melalui televisi,panpel mendapat kompensasi antara Rp25 juta hingga Rp30 juta.

Jumlah tersebut tentu saja tidak sebanding dengan banyaknya tempat duduk di stadion yang kosong. ”Partai kandang melawan tim-tim besar seperti Arema,Persija,maupun Persebaya menjadi daya tarik tersendiri. Kami berusaha memaksimalkan pertandingan tersebut,” ujarnya. Alasan lain yang menjadi ganjalan adalah adanya pesta demokrasi Pilkada Jepara 2012.Dalam rentang tahapan pilkada, penyelenggaraan kegiatan-kegiatan massal seperti pertandingan sepak bola sangat sulit mendapatkan izin dari kepolisian.

Padahal,saat itu Persijap memiliki dua agenda kandang.Pada 5 Januari 2012, Laskar Kalinyamat akan menjamu Persebaya. Sementara pada 15 Januari 2012,Persijap kedatangan PSMS Medan.Jika akhirnya dua pertandingan ini digelar di luar kota, tentu menjadi kerugian besar bagi panpel Persijap. ”Kami sudah mengajukan permohonan agar dua pertandingan tersebut bisa diundur pelaksanaannya.Sejauh ini,usulan kami masih digodok penyelenggara liga di Jakarta,”katanya. ● sundoyo hardi 

Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar