Persijap tuntut LPIS tegas


Belum adanya kejelasan nasib laga Arema FC kontra Persijap Jepara, Minggu (26/2) membuat manajemen Laskar Kalinyamat gerah. Manajemen meminta PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku penyelenggara kompetisi bersikap tegas agar tidak merugikan tim.

Pernyataan keras itu disampaikan Wakil Sekretaris Persijap Nurjamil menyikapi belum adanya keputusan LPIS. Menurut Nurjamil, pihaknya sudah berkoordinasi dengan LPIS, tapi
tidak ada keputusan resmi. LPIS justru meminta Persijap menunggu hingga waktu yang juga tak jelas.

''Kita diminta menunggu. Ini kan merepotkan. Menurut kami LPIS harus tegas. Kalau memang tidak siap menggelar pertandingan, kembalikan pada aturan yang ada. Kalau walkout (WO), ya WO atau yang lain. Jangan seperti ini,'' keluh dia.

Menurut Nurjamil, Laskar Sambernyawa cukup dirugikan tidak jelasnya nasib pertandingan. Sebab, persiapan tim terganggu. Di samping itu, pihaknya sudah menyiapkan semua hal termasuk akomodasi dan lainnya hanya untuk laga di Malang, Jawa Timur.

Persijap menolak duel kontra Arema dipindah ke tempat lain karena akan menambah repot persiapan. ''Sampai sekarang belum jelas. Kita sudah siapkan semuanya untuk laga di Malang. Kalau dipindah kami tidak mau, akan tambah repot lagi nanti,'' kata dia.

Hal serupa diungkapkan Pelatih Persijap Agus Yuwono. Eks Arsitek Persidafon Dafonsoro ini berharap tidak ada perubahan jadwal laga kontra Arema. Dia menilai, perubahan jadwal akan mengganggu tim yang tengah onfire setelah dua kemenangan beruntun di kandang.

''Sekarang mental bertanding pemain sedang dalam posisi on fire. Kami ingin memanfaatkan momentum itu untuk meraih poin di Malang. Kalau diubah, persiapan tim jelas akan terganggu dan ambisi kami meraih poin bisa berantakan,'' ucap dia.

Nasib laga Arema kontra Persijap menggantung setelah Arema IPL terpecah jadi dua. Buntutnya Arema tidak diperbolehkan menggunakan Stadion Gajayana. Tak hanya lawan Persijap, nasib dua laga Arema sebelumnya kontra Bontang FC dan Persema juga belum mendapat titik terang.

Sementara itu, disinggung mengenai undangan KPSI untuk menghadiri KLB pada 18 Maret, Nurjamil mengaku belum bisa berkomentar. Dia mengaku belum menerima surat undangan dari KPSI. ''Kalau suratnya ada kita bicarakan dengan Ketua Umum keputusannya bagaimana,'' pungkas dia.  
Share on Google Plus

About bagoes

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar